Sekarang ini sering kita melihat seseorang yang menjadikan mie instant sebagai makanan sehari-hari. Jadi ini merupakan suatu kesempatan bagi para produsen mie instant untuk berlomba-lomba mengenalkan produknya. Contoh yang saya akan ambil adalah produsen Indomie.
Produsen Indomie melakukan berbagai cara untuk mempromosikan produknya agar dikenal oleh konsumen dan produknya laku di pasaran. Misalnya saja dengan memesang iklan baik itu di televise maupun di Koran. Hal ini memang sudah wajar dilakukan produsen untuk mengenalkan produknya. Bukan hanya itu, sebagai produsen kita bisa mengenalkan produk dengan menggunakan poster atau brosur. Jika menginginkan produk laku di pasaran, tentu membutuhakan biaya yang tidak sedikit. Kita juga tentu tau bahwa kalau pembuatan poster dan brosur memerlukan biaya. Poster dan brosur tersebut selanjutkan akan di sebar di warung-warung dan took-toko besar di seluruh Indonesia.
Karena jika kita mengambil contoh seluruh Indonesia, maka ruang lingkup pengamatan akan jadi sangat luas. Oleh karena itu saya akan mengambil contoh pada kota Kendari saja.
Untuk bagian Kota kendari, setidaknya ada 2.000 poster yang di sebar keseluruh daerah. Setidaknya pembagian poster dan brosur produk Indomie dibagi merata di 5 wilayah yaitu Kota lama, Mandonga, Wua-wua, Kampus Baru dan Andonohu. Masing-masing tiap wilayah mendapatkan 400 poster dan brosur. Karena tidak adanya penggunaan data mining, maka produsen tidak tau di wilayah mana produknya lebih laku, sehingga akan terjadi pemborosan biaya untuk pembuatan poster dan brosur.
Dengan adanya data mining, produsen dapat mengetahui wilayah-wilayah mana produknya laku terjual.
Melalui data mining, produsen Indomie mengetahui produknya lebih banyak di beli di daerah Andonohu dan kampus baru. Jadi, mereka bisa memfokuskan pembagian brosur dan posternya pada wilayah kampus baru dan andonohu saja. Hal ini akan menambah keuntungan produsen karena tidak adanya pemborosan biaya pembuatan poster. Dengan begini, penggunaan dana mining sangat berguna dalam menentukan analisa pasar.
0 comments:
Posting Komentar